Rabu, 28 Oktober 2015

SIFAT KOAGULATIF LARUTAN - KESIMPULAN



C.      Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.    Alat
a.    Tabung reaksi
b.    Waterbath
c.    Termometer
d.   Penjepit
e.    Kompor
f.     Rak tabung reaksi
2.    Bahan
a.    Urea         = 5 gr
b.    Aquades  = 21,5 ml
3.    Cara Kerja
a.    Menimbang 5 gr urea, melarutkan ke dalam 5 ml aquades dan diaduk pada tabung raksi
b.    Menentukan titik didih larutan dan pelarut dengan pemanasan dalam waterbath dengan suhu 75oC
c.    Mengukur perubahan suhu larutan setiap 5 menit selama 15 menit
d.   Menentukan peubahan titik didih dan BM urea




D.       Hasil dan Analisis Hasil Pengamatan
1.         Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kenaikan Titik Didih Pelarut danTitik Didih Larutan
Waktu (menit)
Titik Didih Larutan (°C) urea
Titik Didih Pelarut (°C) air
0
30
39
5
70
62
10
72
65
15
75
68
Sumber : Laporan Sementara
2.         Analisis Hasil Pengamatan













E.      Pembahasan dan Kesimpulan
1.    Pembahasan
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada macam atau jenis zat terlarut. Praktikum kali ini membahas titik didih larutan yang merupakan salah satu dari sifat koligatif larutan. Titik didih  suatu larutan dapat lebih rendah dari titik didih pelarutnya dan dapat pula lebih tinggi dari pelarutnya, hal ini tergantung pada mudah tidaknya zat terlarut itu menguap dibandingkan zat pelarutnya.
Percobaan 5 gr yang dilarutkan dalam 21,5 ml aquades, dan kemudian ditentukan titik didih larutan dan pelarut, dalam percobaan dapat dilihat semakin lama waktu pemanasan maka semakin tinggi suhunya. Penentuan titik didih larutan perlu diketahui suhu konstannya dari kedua larutan ini.
Perubahan titik didih dapat diketahui dengan pengurangan  titik didih larutan oleh titik didih pelarut (ΔTb = Tb Larutan – Tb Pelarut). Percobaan didapatkan titik didih larutan tertinggi adalah 75 yang terjadi pada menit 15, 20, 25, 30, yang juga merupakan suhu konstan pada titik didih larutan. Titik didih pelarut adalah 68 , juga terjadi pada menit yang sama dengan titik didih larutan yaitu menit 15, 20, 25, 30, dan juga merupakan suhu konstan pada titik didih pelarut, setelah dilakukan penghitungan dengan cara mengurangi titik didih larutan dengan titik didih pelarut maka didapatkan hasil perubahan titik didih yang terjadi adalah 7.
2.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.    Penambahan suatu zat terlarut pada suatu pelarut akan mengakibatkan kenaikan titik didih larutan tersebut.
b.    Kenaikan titik didih berbanding lurus dengan BM urea, jika kenaikan titik didih makin besar maka BM urea juga semakin besar dan sebaliknya.
c.    Besarnya titik didih larutan adalah 75oC dan titik didih pelarut 68 oC sehingga didapatkan kenaikan titik didih sebesar 7 oC
d.   Besar BM urea adalah 17,27 gram/mol
e.    Kenaikan titik didih (ΔTd) yang diperoleh sebesar 7 oC


Daftar Pustaka
Anonim. 2007. Pembuatan Larutan dan Standarisasinya. PT. Cahaya Bangsa. Bandung
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Ratna, Aliah. 2009. Sifat Koligatif Larutan. www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-koligatif-larutan, Diakses pada 17 Desember 2011 pukul 19.20 WIB
Ryan, Lawrie.2001.Chemistry For You.London:Nelson Thornes.
Suroso,A.Y.2000.Ensiklopedia sains dan kehidupan.Jakarta:Tarity Samudra Berlian




EmoticonEmoticon