KESETIMBANGAN KIMIA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan tidak mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur). Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang sama ada dalam bentuk gas dan larutan.
Kesetimbangan ada dua macam, yaitu kesetimbangan dalam sistem homogen dan kesetimbangan sistem heterogen. Hukum Guldberg dan Wange menyatakan dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi di bagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dimana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.
Pengetahuan tentang reaksi kesetimbangan ini sangat penting, antara lain di bidang industri yang menggunakan reaksi kimia. Reaksi kesetimbangan dapat kita geser kearah yang kita inginkan. Kesetimbangan kimia ini juga diterapkan dalam industri di bidang pertanian, yaitu dalam pembuatan amoniak dengan proses haberbosch serta pembuatan asam sulfat melalui proses kontak.
Di lingkungan sekitar kita sering terjadi reaksi kimia, baik secara kita sadari atau tidak. Pada dasarnya semua reaksi dapat kembali ke keadaan semula. Biasanya terjadi pada reaksi bolak-balik atau yang sering kita sebut dengan keadaan setimbang. Beberapa percobaan beberapa reaksi dapat langsung direaksi kan menjadi reaktan kembali.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikumacara Kesetimbangan Kimiayaitu menentukan hukum kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan
3. Waktu dan Tempat
Praktikum acara Kesetimbangan Kimia ini dilaksanakan pada hari Selasa, ..... November ...... pada pukul ..... - ....... WIB di .............................................................
B. Tinjauan Pustaka
Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi. Hukum kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kiri, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya
(Takeuchi, 2006).
(Takeuchi, 2006).
Hubungan antara laju reaksi dengan kesetimbangan relatif sederhana. Produk sutau sistem kimia dapat bereaksi membentuk zat-zat asli, maka perubahan itu dikatakan reversible. Reaksi kimia yang reversible, terdapat suatukondisi kesetimbangan kimia bila sepasang reaksi yang berlawanan, yakni reaksi maju dan reaksi balik berlangsung dengan laju yang sama (Kleinfelter, 2005).
Suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan konsentrasi pereaksipun berkurang. Beberapa waktu kemudian reaksi dapat berkesudahan, artinya semua pereaksi habis bereaksi. Reaksi tidak berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan mencapai kesetimbangan. Reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi akan bereaksi membentuk kembali pereaksi. Reaksi berlangsung arah laju reaksi ke depan (ke kanan), sedangkan laju reaksi sebaliknya kebelakang (kekiri) bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi produk reaksi semakin bertambah. Umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaksi kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung, reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan (Michael, 2007).
Le Chatelier mengemukakan bahwa suatu sistem yang setimbang dikenai gangguan yang dapat mengubah faktor-faktor yang menentukan kondisi kesetimbangan maka sistem akan bereaksi sedemikian rupa untuk meminimaisasi efek gangguan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan seperti perubahan konsentrasi, suhu, katalisator, perubahan tekanan (Winarno, 2008).
Perubahan tekanan mempengaruhi proporsi relative pada kesetimbangan hanya sejauh perubahan tekanan itu mengubah konsentrasi. Menaikkan tekanan pada suatu cairan atau zat padat tidak banyak meningkatkan konsentrasi dengan cara menjejalkan molekul-molekul agar lebih mampat dank arena itu, efeknya kecil terhadap konsentrasi-konsentrasi kesetimbangan dalam reaksi yang berlangsung dalam cairan maupun zat padat. Menaikkan tekanan pada system kesetimbangan gas memang menaikkan konsentrasi spesi-spesi yang bereaksi, dan dapat mengakibatkan perubahan dalam jumlah relative yang terdapat dalam larutan kesetimbangan (Anonim, 2007).
EmoticonEmoticon