Rabu, 14 Oktober 2015

LAPORAN KINETIKA REAKSI - PENDAHULUAN & TINJAUAN PUSTAKA



KINETIKA REAKSI
A.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Kinetika kimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari bagaimana suatu reaksi berlangsung,  berkaitan tentang laju reaksi. Suatu reaksi kimia dapat berlangsung karena molekul-molekul akan saling bertabrakan dan molekul-molekul tersebut harus mempunyai kelebihan energi yang disebut energy aktivasi.  Laju reaksi didefinisikan bertambahnya konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu.
Prinsip stoikiometri memungkinkan kita untuk menghitung jumlah zat yang dapat dihasilkan oleh suatu reaksi kimia. Prinsip tersebut tidak dapat menggambarkan berapa lama suatu reaksi dapat berlangsung. Peramalan suatu laju reaksi kimia di dasarkan pada persamaan matematik yang disebut hokum kecepatan. Kecepatan suatu reaksi dipengaruhi oleh beberapa hal seperti suhu, tekanan, konsentrasi, volume, katalis dan sifat zat tersebut.
Pengetahuan tentang laju reaksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Laju reaksi perlu dipelajari agar dampaknya dapat membantu dan bermakna bagi kehidupan manusia, laju reaksi perlu dipahami agar dapat dikontrol secara cermat sehingga dapat menghasilkan hasil yang berkualitas, cepat dan ekonomis.
Suatu industry mungkin akan menggunakan suatu reaksi yang cepat dan dapat menghasilkan produk yang banyak. Ada pula industri yang tidak menginginkan suatu reaksi berlangsung cepat, karena dapat menimbulkan ledakan atau yang sejenisnya.

2.    Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara  Kinetika Reaksi yaitu untuk menentukan tingkat reaksi logam Mg dengan larutan HCL
3.    Waktu danTempat
Praktikum acara Kinetika Reaksi ini dilaksanakan pada hari ......., ...................... pada pukul ..................... WIB di ..............................................................................



B.       Tinjauan Pustaka
Kinetika kimia disebut juga dinamika kimia, karena adanya gerakkan molekul, elemen atau ion dalam mekanisme reaksi dan laju reaksi sebagai fungsi waktu. Mekanisme reaksi dapat diramalkan dengan bantuan pengamatan dan pengukuran besaran termodinamika suatu reaksi, dengan mengamati arah jalannya reaktan maupun produk suatu system 
(Siregar, 2008).
Cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari tentang laju reaksi disebut kinetika kimia. Tujuan utama kinetika kimia ialah menjelaskan bagaimana laju bergantung pada konsentrasi reaktan dan mengetahui mekanisme suatu reaksi berdasarkan pengetahuan tentang laju reaksi yang diperoleh dari eksperimen (Oxtoby, 2001).
Kehadiran katalis dalam suatu reaksi dapat memberikan mekanisme alternative untuk menghasilkan hasil reaksi dengan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis. Energi pengaktifan yang lebih rendah menunjukkan bahwa jumlah bagian dari molekul-molekul yang memiliki energy kinetic cukup untuk bereaksi jumlahnya lebih banyak. Katalis adalah meningkatkan adanya tumbukan yang efektif, yang berarti juga memperbesar laju reaksi (Supardi, 2008).
Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses itu ada yang lambat dan ada yang cepat. Contohnya bensin terbakar lebih cepat dibandingkan dengan minyak tanah. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat, seperti membakar dinamit yang menghasilkan ledakan, dan yang sangat lambat adalah seperti proses berkaratnya besi. Pembahasan tentang kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia. Kinetika kimia ini dikemukakan cara menentukan laju reaksi dan factor apa yang mempengaruhinya (Desnelli, 2009).
Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang mempunyai energy cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi. Partikel-partikel memerlukan suatu energi minimum yang disebut energy pengaktifan atau energy aktivasi (Ea). Energi pengaktifan atau energy aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Reaksi yang sedang berlangsung akan terbentuk zat kompleks teraktivasi.  Zatkompleks teraktivasi berada pada puncak energi. Reaksi dikatakan berhasil, jika zat kompleks teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi (Utami, 2009).


EmoticonEmoticon