Sabtu, 14 Mei 2016

Laporan Ilmu Lingkungan Ternak Pendahuluan



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Setiap mahkluk hidup mempunyai lingkungan tersendiri dimana ia hidup. Lingkungan sangat mempengaruhi penampilan setiap mahkluk hidup,  misalkan ternak. Lingkungan selalu ikut dimana ternak itu berada. Lingkungan mikro atau mikroklomat adalah keadaan yang lebih mengarah pada kondisi ternak dimana diekspos secara langsung selama beberapa waktu tertentu. Lingkungan mikro ternak ini terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan biologi, lingkungan kimia dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik ternak meliputi suhu atau temperatur, kelembaban, curah hujan, angin, radiasi matahari, cahaya dan ketinggian tempat. Pengaruh dari unsur-unsur lingkungan fisik sangat besar pada ternak karena proses fisiologis ternak sangat sensitif terhadap perubahan unsur-unsur lingkungan fisik tersebut, maka perhatian umat manusia adalah pada kerja langsung unsur-unsur tersebut terhadap performans atau penampilan ternaknya. Unsur-unsur lingkungan fisik secara umum digambarkan sebagai jari-jari sebuah roda yang saling berinteraksi. Apabila pengaruh dari satu unsur mencapai ekstrim maka satu jari ini akan patah dan keseimbangan antara longkungan dan ternak akan tergangganggu.
Lingkungan dalam usaha peternakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelangsungan hidup ternak. Salah satudari factor lingkungan ternak adalah iklim. Iklim yang cocok untuk daerah peternakan adalah pada klimat semi-arid. Daerah dengan klimat ini ditandai dengan kondisi musim yang ekstrim, dengan curah hujan rendah secara relatif dan musim kering yang panjang .indonesia termasuk Negara yang beriklim tropis.
Ternak yang hidup di daerah yang beriklim tropis berbeda dengan ternak yang hidup di daerah subtropis. hal tersebut dapat diatasi misalnya di beberapa negara tropis, Air Condition (AC) digunakan dalam beternak untuk mengendalikan atau menyesuaikan suhu di lingkungan sekitar ternak yang berasal dari daerah subtropis, sehingga ternak tersebut dapat berproduksi dengan normal. Fluktuasi temperatur diavual dan musim sangat besar, lengas udara sepanjang tahun kebanyakan sangat rendah dan terdapat intensitas radiasi solar yang tinggi karena atmosfir yang kering dan langit yang cerah. Meskipun curah hujan keseluruhan berkisar antara 254 sampai 508 mm, hujan dapat turun lebih lebatt meskipun kejadian itu sangat jarang.
B.       Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakan praktikum Ilmu Lingkungan Ternak adalah :
1.    Mengetahui temperatur dan kelembaban baik di dalam maupun di luar kandang yang dibutuhkan oleh ternak dengan menggunakan thermometer digital.
2.    Mengetahui suhu kulit, suhu rectal, suhu tubuh, denyut jantung, dan respirasi ternak.
3.    Mengetahui lingkungan disekitar kandang kambing.
C.      Waktu dan Tempat
     Waktu dan tempat dilakukan praktikum Ilmu Lingkungan Ternak pada hari Sabtu, 9 Mei 2015 pukul 08.00-12.00 bertempat di Kandang Jatikuwung Universitas Sebelas Maret.



Laporan Terkait :


EmoticonEmoticon