Selasa, 27 Oktober 2015

LAPORAN SPEKTROFOTOKOPI PEMBUATAN KADAR PROTEIN



SPEKTROFOTOKOPI UNTUK PEMBUATAN KADARP ROTEIN
A.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Protein adalah bagian terbesar tubuh sesudah air, seperlima bagian tubuh adalah protein. Semua enzim berbagai hormone pengangkut  zat-zat gizi dan darah, matrik intraseluler dan sebagainya adalah protein. Protein yang berfungsi membangun, serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh adalah fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain. Molekul pada protein lebih kompleks daripada kerbohidrat dan lemak, hal ini kerena molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.
Menentukan kadar protein digunakan spektrofotokopi. Metode spektrofotokopi dengan ultraviolet, dalam spektrofotokopi ultra ungu energi cahaya yang tampak terserap digunakan untuk transfusi elektron. Karena energi cahaya ultraviolet dapat menyebabkan transfusi elektron.
Pengukuran kadar protein dengan metode Lowry adalah dasar penggunaan spektrofotokopi. Warna biru yang terjadi oleh pereaksi folin ciacalteu disebabkan reaksii antara protein dengan Cu dalam larutan alkalis dan terjadi reaksi garam fosfotungstat dan garam fosfomolibdat oleh tirosin dan triptopan.
2.    Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara II Spektrofotokopi untuk pembuatan kadar protein adalah mengukur banyaknya kadar protein dalam suatu bahan suatu larutan.
3.    Waktu dan Tempat
Praktikum acara II Spektrofotokopi untuk pembuatan kadar protein ini dilaksanakan pada hari ......., hari bulan tahun pada pukul ......... WIB di .................................................................................




B.       Tinjauan Pustaka
Sebuah protein adalah makromolekul polimer yang terbuat dariblok bangunan asam amino diatur secara linear rantai dan bergabung bersama oleh ikatan peptida. Struktur primer biasanya diwakili oleh urutan huruf selama 20 huruf alfabet yang terkait dengan amino 20 alami asam. Protein adalah blok bangunan utama dan molekul fungsional sel, mengambil hampir 20% dari berat sel eukariotik, kontribusi terbesar setelah air (70%). struktur protein prediksi adalah salah satu masalah yang paling penting dalam biologi komputasi modern. Oleh karena itu menjadi semakin penting untuk memprediksi struktur protein dari urutan asam amino, dengan menggunakan wawasan yang diperoleh dari sudah diketahui struktur sekunder structures(Vidisha, 2012).
Kontroversi telah ada lebih dari keamanan dan efektivitas dari asupan protein atas yang saat ini direkomendasikan. Saat ini, RDA untuk protein pada orang dewasa yang sehat adalah 0,8 g / kg berat badan per hari. Tujuan dari rekomendasi ini adalah untuk menjelaskan perbedaan individu dalam metabolisme protein, variasi dalam nilai biologis protein, dan kerugian nitrogen dalam urin dan feses. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan jumlah optimal protein untuk berolahraga individu. Faktor-faktor ini termasuk kualitas protein, asupan energi, asupan karbohidrat, modus dan intensitas latihan, dan waktu asupan protein
(Richard, 2007).
Volumetri / pengukuran nanometri, dan gravimetri pengukuran, dapat dilakukan secara bersamaan pada sistem adsorpsi gas yang sama dalam instrumen tunggal. Adsorpsi gas murni ini tidak akan menyebabkan informasi baru pada sistem karena kedua metode mengarah pada hasil yang sama, mengurangi massa fase absorbansi. Biner campuran gas adsorpsi pengukuran ini memungkinkan seseorang untuk menentukan massa kedua komponen adsorbat tanpa menganalisis (sisa) campuran gas adsorpsi, tanpa perlu kromatografi gas atau massa spectrometer (Jürgen, 2005).
Prinsip metode Bradford adalah adanya ikatan antara protein dengan CBB-G250 dalam keadaan asam. CBB yang awalnya berwarna merah akan berubah warna menjadi biru pada saat berikatan dengan protein sehingga terjadi perubahan panjang gelombang pewarna dari 465 nm menjadi 595 nm (Walker, 2002).
Dasar penggunaan metode spektrofotometri adalah dengan menggunakan metode Lowry dan Bradford. Prinsip metode Lowry adalah terbentuknya warna biru akibat penambahan pereaksi Folin Ciocalteau dan Biuret. Terbentuknya warna biru tersebut disebabkan oleh reaksi ion Cu 2+ dengan ikatan peptida dalam larutan alkalis pada saat penambahan pereaksi biuret serta terjadinya reaksi reduksi pereaksi Folin Ciocalteau dengan asam amino dalam protein (Kolakowski, 2012).


EmoticonEmoticon