E. Pembahasan dan Kesimpulan
1. Pembahasan
Metode yang digunakan dalam acara spektrofotometer kadar protein ini ialah metode spektrofotometri. Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan defektor fototube.
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Berfungsi untuk menentukan kadar protein pada suatu bahan atau sampel. Prinsip kerjanya yaitu reaksi antar radiasi elektromagnetik dengan partikel bahan
Spektrofotokopi merupakan cara analisis kimia yang populer. Spektrofotometer UV-VIS yang berprinsip kerja reaksi antara radiasi elektromagnetik dengan partikel bahan. Radiasi elektromagnetik berfungsi sebagai gelombang dan sebagai materi. Sebagai gelombang yang radiasi elektromagnetiknya mempunyai panjang gelombang tertentu yang membuatnya dapat memberikan warna yang terlihat yaitu warna pelangi. Sebagai materi gelombang elektromagnetik mempunyai energi yang dapat berinteraksi dengan partikel bahan. Radiasi elektromagnetik adalah suatu gelombang elektromagnetik yang dapat mengahasilkan warna pelangi dan mempunyai energi yang dapat berinteraksi dengan sampel atau bahan.
Penentuan kadar protein menggunakan metode lowry Folin Ciocalteu, menggunakan prinsip pereaksi Folin Ciocalteu yang berwarna biru disebabkan reaksi antara protein Cu2+ dengan larutan alkalis dan terjadi reduksi garam fosfofungsilat fosfomolibat oleh tirosin dan tripiopan yang ada dalam protein. Mengukur banyaknya protein dalam suatu bahan atau larutan maka diperlukan kurva standar yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi pada panjang gelombang 540 nm.
2. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Pada konsentrasi BSA diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,028 + 4,665X
b. Kadar protein tertinggi dari percobaan adalah kadar protein dari susu 2,48%
c. Pembuatan kurva standar dari larutan standar juga digunakan untuk menentukan kadar protein sampel
d. Garis absorbansi larutan BSA dengan garis absorbansi sampel berbanding lurus.
e. Penentuan kadar protein yang terdapat dalam susu dan kedelai dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri
f. Kadar protein dalam susu dan kedelai, terlihat ketika terjadi perubahan warna dan konsentrasinya
Daftar Pustaka
Vidisha, 2012. PROTEIN STRUCTURE PREDICTION USING SUPPORT VECTOR MACHINE. International Journal on Soft Computing ( IJSC ) Vol.3, No.1, February 2012
Richard B Kreider, 2007. International Society of Sports Nutrition position stand: protein and exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition 2007
Jürgen U. Keller, Reiner Staudt, 2005. VOLUMETRIC - GRAVIMETRIC MEASUREMENTS. Gas Adsorption Equilibria
Kolakowski E. 2010. Methods of Analysis of Food Components and Additives. Florida: CRC.
Walker JM. 2002. The Protein Protocols Handbook. Totowa: Humana.
EmoticonEmoticon