Rabu, 28 Oktober 2015

LAPORAN SIFAT KOAGULATIF LARUTAN - PENDAHULUAN



 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
A.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri atas dua atau lebih zat, terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Larutan gula, jumlah gula sebagai zat terlarut lebih sedikit daripada jumlah air sebagai pelarut. Kelarutan zat terlarut dalam pelarut pada sistem stabil adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu. Banyaknya zat terlarut dalam  pelarut dengan volume tertentu disebut konsentrasi.
Berdasarkan sifat listriknya larutan, zat yang larut dalam air digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu zat elektrolit dan zat nonelektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik, misalnya larutan garam. Sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkam listrik, misalnya larutan gula.
Seperti yang dikemukakan diatas bahwa sifat koligatif larutan bergantung dari banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Atas dasar itulah sifat koligatif dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat koligatif elektrolit dan sifat koligatif nonelektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut pada larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai  menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion.
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
Sifat yang dibahas dalam praktikum hanyalah kenaikan titik didih saja. Suatu zat pelarut dimasukkan zat lain yang tidak mudah menguap (non volatil), maka tenaga bebas pelarut tersebut akan turun. Penurunan tenaga bebas ini akan menurunkan hasrat zat pelarut untuk menjadi fase uapnya, sehingga tekanan uap pelarut dalam larutan akan lebih rendah jika dibandingkan dengan tekanan uap pelarut dalam keadaan murni. Larutan dibanding titik didih pelarut murni dalam keberadaan zat terlarut non volatil. Besar nilai kenaikan titik didih ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan berat molekul zat non volatil yang terlarut.
2.    Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara IVSifat Koligatif Larutan sebagai
berikut :
a.         Menentukan titik didih larutan
b.         Menentukan BM zat non volatile
3.    Waktu dan Tempat
Praktikum acara IVSifat Koligatif Larutan ini dilaksanakan pada hari ...... tanggal bulan tahun pukul ................ WIB di .........................................................



B.       Tinjauan Pustaka
Larutan merupakan campuran karena terdiri dari dua bahan dan disebut homogen karena sifat-sifatnya sama disebuah cairan. Karena larutan adalah campuran molekul biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan bila dibandingkan dalam larutan murni. Gaya tarik inter molekul tidak sejenis menyebabkan pelepasan energi dan entalpi menurun. Lerutan pada dasarnya adalah campuran homogen, dapat berupa gas, zat cair maupun padatan. Menyebabkan komponen-komponen dalam larutan saja tidak cukup memberikan larutan secara lengkap. Banyak cara untuk memberikan konsentrasi larutan yang semuanya menyatakan kuantitas zat terlarut dalam kuantitas pelarut atau larutan (Anonim, 2007).
Jika suatu zat dipanaskan, pertikel-partikel zat tersebut menyerap energi kalor. Pada suhu yang ebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk, karena energi aktivasi mudah terlampaui, dengan dewnikian reaksi berlangsung lebih cepat (Suroso,2002).
Cara untuk mempercepat laju rekaksi ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu memperbesar energi kinetik suatu molekul atau menurunkan harga Ea. Kedua cara itu bertujuan agar molekul-molekul semakin banyak memiliki energi yang sama atau lebih dari energi aktivasi sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak (Ryan, 2001).
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektarolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Setiap  suhu,  zat  cair  selalu  mempunyai  tekanan tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya (Ratna, 2009).
Beberapa sifat penting larutan bergantung pada banyaknya zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarut. Sifat-sifat ini disebut sifat koligatif sebab sifat-sifat tersebut memiliki sumber yang sama, dengan kata lain, semua sifat tersebut bergantung pada banyaknya partikel zat yang ada, apakah partikel-partikel tersebut atom, ion atau molekul. Sifat koligatif larutan ialah penurunan titik uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik (Chang, 2004).


EmoticonEmoticon