Rabu, 28 Oktober 2015

LAPORAN SPEKTROFOTOKOPI PEMBUATAN KADAR PROTEIN - KESIMPULAN



E.      Pembahasan dan Kesimpulan
1.    Pembahasan
Metode yang digunakan dalam acara spektrofotometer kadar protein ini ialah metode spektrofotometri. Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan defektor fototube.
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Berfungsi untuk menentukan kadar protein pada suatu bahan atau sampel. Prinsip kerjanya yaitu reaksi antar radiasi elektromagnetik dengan partikel bahan
Spektrofotokopi merupakan cara analisis kimia yang populer. Spektrofotometer UV-VIS yang berprinsip kerja reaksi antara radiasi elektromagnetik dengan partikel bahan. Radiasi elektromagnetik berfungsi sebagai gelombang dan sebagai materi. Sebagai gelombang yang radiasi elektromagnetiknya mempunyai panjang gelombang tertentu yang membuatnya dapat memberikan warna yang terlihat yaitu warna pelangi. Sebagai materi gelombang elektromagnetik mempunyai energi yang dapat berinteraksi dengan partikel bahan. Radiasi elektromagnetik adalah suatu gelombang elektromagnetik yang dapat mengahasilkan warna pelangi dan mempunyai energi yang dapat berinteraksi dengan sampel atau bahan.
Penentuan kadar protein menggunakan metode lowry Folin Ciocalteu, menggunakan prinsip pereaksi Folin Ciocalteu yang berwarna biru disebabkan reaksi antara protein Cu2+ dengan larutan alkalis dan terjadi reduksi garam fosfofungsilat fosfomolibat oleh tirosin dan tripiopan yang ada dalam protein. Mengukur banyaknya protein dalam suatu bahan atau larutan maka diperlukan kurva standar yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi pada panjang gelombang 540 nm.
2.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.    Pada konsentrasi BSA diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,028 + 4,665X
b.    Kadar protein tertinggi dari percobaan adalah kadar protein dari susu 2,48%
c.    Pembuatan kurva standar dari larutan standar juga digunakan untuk menentukan kadar protein sampel
d.   Garis absorbansi larutan BSA dengan garis absorbansi sampel berbanding lurus.
e.    Penentuan kadar protein yang terdapat dalam susu dan kedelai dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri
f.     Kadar protein dalam susu dan kedelai, terlihat ketika terjadi perubahan warna dan konsentrasinya





Daftar Pustaka
Vidisha, 2012. PROTEIN STRUCTURE PREDICTION USING SUPPORT VECTOR MACHINE. International Journal on Soft Computing ( IJSC ) Vol.3, No.1, February 2012
Richard B Kreider, 2007. International Society of Sports Nutrition position stand: protein and exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition 2007
Jürgen U. Keller, Reiner Staudt, 2005. VOLUMETRIC - GRAVIMETRIC MEASUREMENTS. Gas Adsorption Equilibria
Kolakowski E. 2010. Methods of Analysis of Food Components and Additives. Florida: CRC.
Walker JM. 2002. The Protein Protocols Handbook. Totowa: Humana.







Selasa, 27 Oktober 2015

LAPORAN SPEKTROFOTOKOPI PEMBUATAN KADAR PROTEIN



SPEKTROFOTOKOPI UNTUK PEMBUATAN KADARP ROTEIN
A.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Protein adalah bagian terbesar tubuh sesudah air, seperlima bagian tubuh adalah protein. Semua enzim berbagai hormone pengangkut  zat-zat gizi dan darah, matrik intraseluler dan sebagainya adalah protein. Protein yang berfungsi membangun, serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh adalah fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain. Molekul pada protein lebih kompleks daripada kerbohidrat dan lemak, hal ini kerena molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.
Menentukan kadar protein digunakan spektrofotokopi. Metode spektrofotokopi dengan ultraviolet, dalam spektrofotokopi ultra ungu energi cahaya yang tampak terserap digunakan untuk transfusi elektron. Karena energi cahaya ultraviolet dapat menyebabkan transfusi elektron.
Pengukuran kadar protein dengan metode Lowry adalah dasar penggunaan spektrofotokopi. Warna biru yang terjadi oleh pereaksi folin ciacalteu disebabkan reaksii antara protein dengan Cu dalam larutan alkalis dan terjadi reaksi garam fosfotungstat dan garam fosfomolibdat oleh tirosin dan triptopan.
2.    Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara II Spektrofotokopi untuk pembuatan kadar protein adalah mengukur banyaknya kadar protein dalam suatu bahan suatu larutan.
3.    Waktu dan Tempat
Praktikum acara II Spektrofotokopi untuk pembuatan kadar protein ini dilaksanakan pada hari ......., hari bulan tahun pada pukul ......... WIB di .................................................................................




B.       Tinjauan Pustaka
Sebuah protein adalah makromolekul polimer yang terbuat dariblok bangunan asam amino diatur secara linear rantai dan bergabung bersama oleh ikatan peptida. Struktur primer biasanya diwakili oleh urutan huruf selama 20 huruf alfabet yang terkait dengan amino 20 alami asam. Protein adalah blok bangunan utama dan molekul fungsional sel, mengambil hampir 20% dari berat sel eukariotik, kontribusi terbesar setelah air (70%). struktur protein prediksi adalah salah satu masalah yang paling penting dalam biologi komputasi modern. Oleh karena itu menjadi semakin penting untuk memprediksi struktur protein dari urutan asam amino, dengan menggunakan wawasan yang diperoleh dari sudah diketahui struktur sekunder structures(Vidisha, 2012).
Kontroversi telah ada lebih dari keamanan dan efektivitas dari asupan protein atas yang saat ini direkomendasikan. Saat ini, RDA untuk protein pada orang dewasa yang sehat adalah 0,8 g / kg berat badan per hari. Tujuan dari rekomendasi ini adalah untuk menjelaskan perbedaan individu dalam metabolisme protein, variasi dalam nilai biologis protein, dan kerugian nitrogen dalam urin dan feses. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan jumlah optimal protein untuk berolahraga individu. Faktor-faktor ini termasuk kualitas protein, asupan energi, asupan karbohidrat, modus dan intensitas latihan, dan waktu asupan protein
(Richard, 2007).
Volumetri / pengukuran nanometri, dan gravimetri pengukuran, dapat dilakukan secara bersamaan pada sistem adsorpsi gas yang sama dalam instrumen tunggal. Adsorpsi gas murni ini tidak akan menyebabkan informasi baru pada sistem karena kedua metode mengarah pada hasil yang sama, mengurangi massa fase absorbansi. Biner campuran gas adsorpsi pengukuran ini memungkinkan seseorang untuk menentukan massa kedua komponen adsorbat tanpa menganalisis (sisa) campuran gas adsorpsi, tanpa perlu kromatografi gas atau massa spectrometer (Jürgen, 2005).
Prinsip metode Bradford adalah adanya ikatan antara protein dengan CBB-G250 dalam keadaan asam. CBB yang awalnya berwarna merah akan berubah warna menjadi biru pada saat berikatan dengan protein sehingga terjadi perubahan panjang gelombang pewarna dari 465 nm menjadi 595 nm (Walker, 2002).
Dasar penggunaan metode spektrofotometri adalah dengan menggunakan metode Lowry dan Bradford. Prinsip metode Lowry adalah terbentuknya warna biru akibat penambahan pereaksi Folin Ciocalteau dan Biuret. Terbentuknya warna biru tersebut disebabkan oleh reaksi ion Cu 2+ dengan ikatan peptida dalam larutan alkalis pada saat penambahan pereaksi biuret serta terjadinya reaksi reduksi pereaksi Folin Ciocalteau dengan asam amino dalam protein (Kolakowski, 2012).

Jumat, 16 Oktober 2015

LAPORAN PROTEIN DAN LEMAK - KESIMPULAN & DAFTAR PUSTAKA



E.      Pembahasan dan Kesimpulan
1.    Pembahasan
Protein adalah bahan organik kompleks yang terdiri dari satu atau lebih rangkaian sub unit asam amino. Setengah molekul protein mempunyai beribu-ribu asam amino.Sel-sel hidup memerlukan protein untuk menjalankan berbagai fungsi.Fungsi protein yang paling penting ialah sebagai enzim, molekul struktur, hormone, dan molekul pengangkut oksigen.Serta sebagai bahan utama untuk sintesis antibody dan protein plasma darah.
Protein adalah polimer asam amino yang mempunyai unsur C, H, O, dan N. Semuanya mempunyai struktur yang sama yaitu karbon utama mempunyai ikatan 4 jenis kumpulan. (1) kumpulan amino (- NH2), (2) kumpulan karboksil (- COOH), (3) satu hydrogen dan (4) satu kumpulan variable diwakili dengan R. Dalam praktikum pengamatan denaturasi protein digunakan putih telur sebagai bahan. Pada percobaan pertama memanaskan 1,5 ml putih telur yang ditambah 4-5 tetes aquades, dimana didapati warna awal bening, kemudian menjadi putih keruh dalam prosesnya, dan menjadi putih berbusa pada wwarna akhirnya, serta didapatkan endapan didinding. Dan putih telur tidak dapt kembali seperti semula, yang berarti merupakan denaturasi yang non reversible.
Percobaan kedua ditambah 4-5 tetes alkhol dan dipanaskan.Proses awal tidak mengendap, berwarna putih bening. Setelah dipanaskan terjadi pengendapan dibawah.Percobaan ini merupakan denaturasi reversible.Percobaan ketiga merupakan denaturasi reversible, yang disebabkan adanya amonium sulfat sehingga albumin pada putih telur membuka lipatan dan mengendap.
Uji kreis di gunakan 10 ml sampel minyak yang ditambah 10 ml phloroglucinol dan 10 ml HCl pekat. Dimana warna awal adal kuning, da endapan, sedangkan saat proses masih berwarna kuning, namun memisah dan tidak ada endapan. Bagian akhir didapati warna bagian atas kuning bening, warna bagian bawah putih keruh yang memisah.

2.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.    Pada percobaan protein mengalami denaturasi bila di panaskan, dapat berupa denaturasi reversible ataupu non reversible.
b.    Pada percobaan putih telur yang ditambah aquades, terjadi denaturasi non reversible karena endapan putih telur tidak dapat larut kembali.
c.    Saat putih telur ditambah alkohol terjadi denaturasi reversible karena endapan putih telur dapat larut kembali.
d.   Larutan putih telur yang ditambah amonium sulfat juga terjadi denaturasi reversible.
e.    Pada uji kreis dapat dibuktikan bahwa adanya ketengikan pada minyak secara kualitatif, dengan menambahkan 10 ml phloroglicinol dan 10 ml HCl pekat.


Daftar Pustaka
Drs. Damin Sumardjo. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. EGC.
Janice R. Hermann. 2002. Protein and the Body. Oklahoma Cooperative Extension Service T-3163.
Oman Karmana. 2006. Biologi. PT Grafindo Media Pratama
Dra. Nur Isana Rahayu.2012. Modul Kimia untuk SMK.Surakarta
Campbell, Neil. A. dkk. 2002. Biologi. Jakarta, Erlangga


LAPORAN PROTEIN DAN LEMAK - ALAT & HASIL



C.      Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.    Alat
a.    Pipet
b.    Tabung reaksi
c.    Waterbath
d.   Tisu
e.    Penjepit
f.     Kompor
2.    Bahan
a.    Air
b.    HCL pekat
c.    Plorogucinol 0,1%
d.   Eter
e.    Amonium sulfat
f.     Minyak jelantah
g.    Alkohol
3.    Cara Kerja
a.    Koagulasi Protein
a.1   Melarutkan putih telur dan air, mengambil 1,5ml, memanaskan dalam tabung reaksi dengan api kecil kemudian diberi air
a.2   Mengambil 1,5ml yang lain lalu memasukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 3 tetes alkohol, amati dan tambahkan air
a.3   Mengambil 1,5ml yang lain lalu memasukkan kedalam tabung reaksi, menambahkan 3 tetes ammonium sulfat jenuh pada suhu kamar, melarutkan kembali dengan menambahkan air.
b.    Menentukan kadar lemak dengan uji kreis
b.1  Mencampurkan 5ml sampel dengan 5ml Phorogucinol 0,1% dalam eter dan 5ml HCL pekat. Mengocok selama 20 detik
b.2  Menunjukkan telah terbentuknya malonaldehid, jika terbentuk warna berubah menjadi merah muda.
b.3  Membandingkan dengan aroma tengik yang terjadi secara organoleptic



D.       Hasil dan Analisis Hasil Pengamatan
Tabel 6.1 Pengamatan Denaturasi Protein
Percobaan
Denaturasi
Bau
Awal
Proses
Akhir
I
Bening Kekuningan
Memutih
Putih Mengendap
Amis
II
Bening Kekuningan
Bening Kekuningan
Kuning mengendap di atas
Tengik
III
Bening Kekuningan
Bening Kekuningan
Bening Kekuningan, sedikit mengental
Amis
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 6.2 Pengamatan Uji Kreis
Percobaan
Uji Kreis
Bau
Awal
Proses
Akhir
Minyak jelantah 5ml + 5ml Phlorogucinol 0,1%
+ 5ml HCL pekat
Coklat keruh
Coklat keruh ada bening yang tidak menyatu
Coklat diatas dan bening dibawah
Amis dan tengik
       Sumber : Laporan Sementara

LAPORAN PROTEIN DAN LEMAK - PENDAHULUAN & TINJAUAN PUSTAKA



PROTEIN DAN LEMAK
A.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Protein merupakan zat gizi yang tersusunoleh asam amino dan memiliki peran penting bagi tubuh, baik sebagai sumber energi maupunsebagai zat pembangun, termasuk membentuk otot pada tubuh dan mengganti jaringan tubuhyang rusak dan yang perlu dirombak. Proteinsebagai zat pengatur, yang mengatur proses didalam tubuh supaya seimbang.Protein merupakan sumber asam-asamamino yang mengandung unsur N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat, selain itu protein juga mengandung unsur-unsur: C, H,dan O serta unsur-unsur logam seperti: besidan tembaga.
Protein tersusun atas asam aminoesensial, asam amino non esensial, dan asamamino esensial bersyarat yang ketiganyadiperlukan oleh tubuh.Tubuh dapatmenghasilkan asam amino non esensial, tetapitidak dapat menghasilkan asam amino esensial.Asam amino esensial dapat diperoleh darimakanan.Asam amino esensial adalah asam aminoyang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh,sehingga harus didapat dari mengkonsumsimakanan.Asam amino non esensial adalahasam amino yang dapat diproduksi sendiri olehtubuh, sehingga memiliki prioritas yang lebihrendah dibandingkan asam amino esensial.Asam amino esensial bersyarat adalahkelompok asam amino non esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan bebanyang berat, produksi dalam tubuh tidak secepatdan tidak sebanyak yang diperlukan, sehinggaharus didapat dari makanan maupun suplemen protein.
Protein dapat diperoleh darihewan(hewani) dan tumbuh-tumbuhan(nabati).Protein hewani terdapat dalam daging, susu,telur, ikan, udang, dan kerang. Protein nabatiterdapat dalam biji-bijian, sereal, daun, dankacang-kacangan.Protein sederhana dalamkacang-kacangan adalah globulin dan albumin.Globulin tidak larut dalam air, larut dalamlarutan garam netral, contohnya: legumin danvisilin yang merupakan penyusun utama proteindalam biji.
Kebanyakan protein hanya berfungsi aktif  biologis pada daerah pH dan suhu yang terbatas. Jika pH dan suhu melewati batas-batas tersebut, protein akan mengalami denaturasi. Proses kembalinya protein ke bentuk asal setelah terjadi denaturasi disebut renaturasi. Untuk pengembalian ini tidak diperlukan bahan kimia, biasanya terjadi karena perubahan pH atau suhu. Protein jika berada dalam bentuk larutan akan berupa koloid sebab tergolong molekul koloid.
Lemak merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan okseigen, meliputi asam lemak, malam, sterol, meliputi vitamin-vitamin seperti A, D, E, dan K monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa. Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormone leptin dan resistin yang berperan dalam system kekebalan,  hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina.
2.    Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara  Protein dan Lemak adalah sebagai
berikut :
a.    Memahami salah satu sifat protein yaitu koagulasi protein
b.    Mengetahui kadar lemak pada sample.
3.    Waktu dan Tempat
Praktikum acara Protein dan Lemak ini dilaksanakan pada hari ..............., .................. .......... pada pukul .................. WIB di ......................................



B.       Tinjauan Pustaka
Protein terdapat di dalam semua sistem kehidupan dan merupakan suatu komponen seluler utama yangmenyusun sekitar setengah dari berat kering sel. Setiap sel mengandung ratusan protein yang berbeda-bedadan tiap jenis sel mengandung beberapa protein yang khas bagi sel tersebut.Sebagian besar protein disimpan didalam jaringan otot dan beberapa organ tubuh lainya, sedangkan sisanya terdapat di dalam darah.Protein tersusun atas asam-asam alfa amino, susunan kimianya mengandung unsur-unsur sepertiyang terdapat dalam asam alfa amino penyusunnya, yaitu karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen.Molekulprotein kadang-kadang terdapat unsur belerang jika diantara monomernya terdapat asam amino sistein ataumetionin
(Sumardjo, 2009).
Protein adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan untuk pertahanan tubuh.Selain air, protein merupakanzat yang paling berlimpahdalam tubuh kita.Semua orang tahu bahwaotot terbuat dari protein.Sel dalam tubuh memiliki beberapa protein, selain itu, bagian-bagian penting lainnya daritubuh seperti rambut, kulit, mata, dan organ-organ tubuh semua dibuatdari protein. Zat yang mengontrol fungsi tubuh, sepertienzim dan hormon, itu juga terbuat dari protein.Fungsi penting dari protein termasuk membentuk sel-sel darah danmembuat antibodi untuk melindungi kita dari penyakit dan infeksi (Hermann, 2002).
Lemak disebut juga lipida.Lemak tidak larut dalam air dan baru bisa larut dalam pelarut lemak seperti eter, klorofom,dan benzen.Seperti halnya karbohidrat, bahan ini terdiri atas tiga unsur, yaitu C (karbon, zat arang), H (hidrogen, zat cair), dan O (Oksigen, zat asam).Lemak adalah gabungan asam lemak dan gliserol.Lemak dibedakan atas tiga golongan yaitu lemak, lilin, dan lemak gabugan.Lemak membangun rangka membran sel dan membran banyak organel dalam sel. Lemak merupakanbahan pembangun dasar jaringan tubuh makhluk hidup dimana membran sel dan membran organel yang lapisan lemak ditunjang oleh molekul-molekul protein.Protein di dalam membran ibarat tiang-tiang penyangga rangka yang terdiri atas lemak itu.Lemak yang populer ialah tributirin, tristearin, dan tripalmitin (Karmana, 2006).
Fungsi utama lemak adalah sebagai cadangan energi. Rantai hidrokarbon lemak mirip dengan molekul bensin dan kandungan energinya juga hampir sama. Satu gram cadangan lemak memiliki kandungan energi dua kali lipat dibandingkan dengan satu gram polisakarida, seperti pati/amilum.Tumbuhan relatif lebih diam, maka tumbuhan masih bisa berfungsi dengan baik dengan cadangan energi yang sebagian besar berada dalam bentuk pati.Manusia dan mamalia menumpuk cadangan makanan jangka panjangnya dalam sel–sel lemak atau adiposa, yang membengkak dan mengkerut ketika lemak disimpan atau dibebaskan dari cadangan penyimpanan.Selain tempat penyimpanan energi, jaringan adiposa juga berfungsi sebagai bantalan bagi organ vital seperti ginjal, dan lapisan lemak di bawah kulit sebagai insulator tubuh (Campbell, 2002).
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan.Koloid dapat distabilkan oleh muatannya jika muatan tersebut dihilangkan maka kestabilan berkurang dan akibatnya menyebabkan terjadinya koagulasi, dan jika terjadi koagulasi berarti zat terdispersinya tidak lagi membentuk koloid (Isana Rahayu, 2012).